Your cart is currently empty!

Atap Bitumen termasuk ke dalam jenis atap dengan kualitas tertinggi yang sering digunakan di rumah modern. Atap aspal atau atap bitumen merupakan atap dari jenis yang dihasilkan dari campuran aspal, dan berbagai bahan lain seperti fiberglass, pasir batu, dan lapisan lainnya. Bitumen itu sendiri adalah aspal cair yang dibuat melalui proses menggabungkan hidrogen dan hidrokarbon, dengan sedikit campuran…
Atap Bitumen termasuk ke dalam jenis atap dengan kualitas tertinggi yang sering digunakan di rumah modern. Atap aspal atau atap bitumen merupakan atap dari jenis yang dihasilkan dari campuran aspal, dan berbagai bahan lain seperti fiberglass, pasir batu, dan lapisan lainnya.
Bitumen itu sendiri adalah aspal cair yang dibuat melalui proses menggabungkan hidrogen dan hidrokarbon, dengan sedikit campuran dari belerang, dan klorin, serta oksigen. Aspal akan tampak padat pada suhu ruangan, akan tetapi merupakan cairan yang sangat kental. Area penerapannya beragam, salah satunya pada atap atau genteng bitumen.
Atap bitumen adalah jenis atap dengan komposisi struktur utama merupakan aspal atau disebut bitumen bertulang dengan berbagai komposisi yang sangat kuat. Seperti lapisan rumput laut, fiberglass, lapisan rumput laut dan pasir batu. Struktur bahan dasar bitumen diperlakukan dengan tekanan tinggi dan teknik pemanasan. Sehingga atap jenis ini lebih lentur dan stabil serta tidak mudah pecah.
Bahan aspal yang digunakan untuk atap pertama kali dikembangkan dalam bentuk gulungan pada tahun 1893 dan tidak mengandung batu.
Kemudian, pada awal abad ke-19, atap dari bahan aspal menyebar di Amerika Serikat dan produksinya meningkat dari tahun 1939, dengan total produksi mencapai 11 juta atap. Dan seiring dengan waktu, dimulai sejak tahun 1960, pengolahan bahan aspal dengan penambahan serat kaca dimulai.
Dibandingkan dengan jenis genteng dengan bahan lainnya, atap dengan bahan bitumen memiliki sifat atau ciri khusus, di antaranya seperti:
1.     Atap bergelombang, berbentuk lembaran dan tercipta dari bahan campuran serat alam dan aspal.
2.     Bangunan beratap bitumen biasanya terbuat dari kayu, beton dan baja.
3.     Lebih ringan namun stabil dan tidak mudah pecah.
4.     Atap aspal memiliki sifat yang fleksibel sehingga mudah beradaptasi dengan bangunan.
5.     Ada berbagai bentuk dan warna untuk dipilih.
Kemudian, atap bitumen ini memiliki beragam keunggulan dibandingkan dengan jenis atap dari bahan lainnya. Di mana atap bitumen memiliki beragam keunggulan, di antaranya seperti:
Memiliki daya tahan tinggi yang baik dan kuat:
Atap bitumen dicirikan oleh daya tahan tinggi, sehingga dapat menahan serangan air, api, dan angin kencang. Ini juga menguntungkan secara operasional, terutama karena Indonesia memiliki iklim tropis tetapi seringkali kondisi cuacanya ekstrim.
Terlepas dari jenisnya, atap bitumen diklaim tahan lama dan tahan cuaca. Penggunanya tidak perlu khawatir genteng ini akan terbakar dan membusuk jauh dari rayap atau jamur. Pasalnya, campuran aspal pada lapisan luar bahan atap memperkuatnya.
Selain itu juga memiliki proteksi karat:
Tidak seperti sirap logam dan seng, yang rentan terhadap kerusakan korosi, atap bitumen tahan korosi. Campuran atap bitumen yang sangat baik, meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Di Indonesia yang cuacanya sering berubah-ubah, genteng aspal ini sangat cocok digunakan.
Sangat ringan namun tahan lama:Â
Atap bitumen ini seperti membangun rumah dengan baja ringan dengan kualitas tinggi yang berbeda dari genteng bahan keramik atau beton. Pada satu meter persegi beratnya mencapai 13 kg. Atap keramik atau beton memiliki berat 50-60 kg. Meski ringan, genteng ini fleksibel dan lebih awet karena proses produksinya lama dan sangat panas. Oleh karena itu sangat cocok untuk digunakan pada bangunan tempat tinggal. Biasanya aplikasi jenis ini dalam sebuah rumah selalu dipadukan dengan pemasangan atap baja ringan, sehingga sangat seragam.
Terdapat berbagai jenis dan varietas:
Jika tertarik dengan detailnya, maka jenis atap bitumen harus dipilih. Hal ini karena ada variasi dan warna yang berbeda pada atap aspal yang menurut tren saat ini tergolong sangat banyak. Banyak pilihan warna yang bisa menyesuaikan eksterior rumah agar terlihat sama.
Meski sederhana, tetap terlihat estetis:
Sepintas, konstruksi atap bitumen ini terlihat sederhana, namun jika dilihat lebih dekat, ternyata sangat berbeda. Atap jenis ini sangat estetik dengan ukiran sempit berbentuk lurus minimalis. Sisi estetika atap ini terlihat lewat berbagai rumah dengan konsep minimalis.
Dapat menyesuaikan berbagai konsep rumah:
Pada umumnya sering dijadikan sebagai inspirasi rumah minimalis, namun atap bitumen bisa beradaptasi dengan berbagai jenis rumah. Atap ini juga bisa digunakan di berbagai rumah tua dan rumah klasik yang estetis. Selain itu, bisa juga dipergunakan jika menginginkan rumah dengan nuansa etnik yang dapat menciptakan suasana lebih emosional.
Kedap suara dan nyaman:
Pada kondisi tertentu, suara hujan bisa mengganggu jika tidak segera berhenti. Namun penggunaan batu bata bitumen sangat cocok untuk meredam suara hujan dan angin dari luar. Selain kondisi hujan dan angin, atap atap bitumen juga memiliki kemampuan untuk dapat meredam kebisingan dari luar.
Fleksibel dan mudah dibentuk:
Saat menggunakan ubin keramik atau ubin beton, sulit untuk mengaplikasikannya pada bentuk atap dengan sudut kemiringan ekstrim atau tidak biasa. Genteng ini memiliki sifat lentur dan mudah menyesuaikan dengan bentuk atap yang ada. Bahkan pada bangunan dengan sudut yang curam, panel atap bitumen dengan mudah beradaptasi dengan bentuknya.